Selasa, 30 April 2013

kerangka penulisan ilmiah

tugas softskil SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH, SKRIPSI, DISERTASI, THESIS Nama : Rahadiansyah Npm : 15210545 Kelas : 3ea04 Standar Penulisan Karya Ilmiah – Dalam menyusun karya ilmiah seperti tesis, disertasi dan skripsi ternyata masih banyak kakak dan adik-adik mahasiswa kita mengalami kesulitan. Sehingga sering kali hasil karya ilmiah mereka mengalami perubahan revisi yang lebih dari 2 sampai 3 kali, dan ini tentunya menjadi penghambat bagi mereka untuk wisuda. Berangkat dari hal tersebut, duniabaca.com akan memberikan pedoman penulisan karya ilmiah. Pedoman ini berdasarkan Ketentuan standar penulisan proposal, skirpsi, tesis dan disertasi. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan karya ilmiah diantaranya: 1. Bahasa 2. Format 3. Abstrak 4. Volume 5. Halaman 6. Footnote BAHASA KARYA ILMIAH 1. Proposal, tesis atau disertasi ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia, Inggris, atau Arab yang standar dan benar. 2. Penulisan proposal, tesis atau disertasi dalam bahasa Arab atau Inggris harus mendapat rekomendasi dari Asisten Direktur Bidang Akademik (Asdir. AKA) dan persetujuan dari Direktur Program Pascasarjana. 3. Istilah asing yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia dicetak miring (italk) disertai penjelasan seperlunya. Pesan Sponsor PENULISAN FORMAT KARYA ILMIAH Format Proposal Proposal tesis atau disertasi harus terdiri dari: 1. Latar Belakang Masalah. Bagian ini mengungkapkan sejarah, atau latar belakang dan segala seluk-beluk persoalan yang berkaitan dengan masalah, baik teoritis maupun gejala empiris yang menjelaskan mengapa masalah itu perlu diteliti; 2. Identifikasi dan Batasan Masalah. Bagian ini merupakan penjelasan tentang kemungkinan-kemungkinan cakupan yang dapat muncul dalam penelitian dengan melakukan identifikasi dan inventarisasi sebanyak-banyaknya kemungkinan yang dapat diduga sebagai masalah. Kemudian dilakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan dalam rangka menetapkan batas-batas masalah secara jelas, sehingga mana saja yang masuk dan mana yang tidak masuk dalam masalah yang akan didekati dan dibahas; 3. Rumusan Masalah. Berisi pernyataan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan bila batasan masalah belum dapat mencakupnya; 4. Tujuan Penelitian. Tujuan ditekankan pada pengungkapan mengenai ruang lingkup dan kegiatan yang akan dilaksanakan dan dirujukkan kepada masalah yang telah dibatasi dan/atau dirumuskan; 5. Kegunaan Penelitian. Penjelasan mengenai nilai dan manfaat penelitian, baik dari sisi keilmuan-akademik, maupun dari sisi praktis dan/atau pragmatis; 6. Kerangka Teoritik. Penjelasan teoritis sebagai basis atau komparasi analisis dalam melakukan penelitian. Bahasan ditekankan pada penjabaran disiplin keilmuan tertentu sesuai dengan bidang penelitian yang akan dilakukan dan sedapat mungkin mencakup seluruh perkembangan teori keilmuan tersebut sampai perkembangan terbaru, yang diungkap secara akumulatif dan didekati secara analitis; 7. Penelitian Terdahulu. Bahasan ditekankan pada penulusuran karya-karya dan penelitian dengan tema yang sama atau mirip pada masa-masa sebelumnya hingga saat penulisan proposal. Berdasarkan penjabaran tersebut, posisi penelitian yang akan dilakukan harus dijelaskan; 8. Metode Penelitian. Penjelasan metode yang akan digunakan dalam melakukan penelitian. Bahasan ditekankan pada metode yang sesuai dan benar-benar akan digunakan dalam penelitian/ pembahasan; 9. Sistematika Bahasan. Pengungkapan alur bahasan sehingga dapat diketahui logika penyusunan dan koherensi antara satu bagian dan bagian yang lain. Karena itu lebih ditekankan pada “mengapa” ditulis dan bukan “apa” yang ditulis; 10. Out line Penelitian. Rencana penelitian harus dilengkapi dengan out line penelitain secara garis besar, sehingga dapat dijadikan kerangka acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya. 11. Daftar Kepustakaan Sementara. Bahan-bahan yang sampai penulisan proposal direncanakan akan dijadikan rujukan untuk penelitian dan penulisan perlu disebutkan dalam proposal. Melalui bimbingan, kuliah MKPD (jika diperlukan), dan lainnya tidak menutup kemungkinan ada tambahan sumber kepustakaan, atau boleh jadi pengurangan sumber yang telah tercantum. Format Tesis dan Disertasi 1. Tesis atau disertasi terdiri dari bagian depan, bagian substansi dan bagian belakang. 2. Bagian depan tesis atau disertasi terdiri dari sampul depan, sampul dalam, pernyataan keaslian, persetujuan pembimbing atau promotor, persetujuan tim penguji, pedoman transliterasi, motto (jika dianggap perlu), abstrak, ucapan terima kasih, daftar isi, dan daftar tabel atau gambar (jika ada). 3. Bagian substansi terdiri dari pendahuluan (yang pada prinsipnya sama dengan format proposal no. 1-9), pokok bahasan (sesuai jenis penelitian) dan penutup (kesimpulan, implikasi teoritik, keterbatasan studi, dan saran (rekomendasi) 4. Bagian belakang terdiri dari glossarj (jika ada), daftar kepustakaan, lampiran (jika ada) dan daftar riwayat hidup penulis. PENULISAN ABSTRAK TESIS DAN DISERTASI 1. Abstrak tesis ditulis dalam bahasa Indonesia (dianjurkan juga dalam bahasa Arab dan Inggris) berisi judul tesis, nama penulis, kata kunci, dan persoalan yang menjadi fokus penelitian, pendekatan/metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Abstrak tesis tidak boleh lebih dari 250 kata, dalam satu halaman dengan satu spasi (untuk abstrak bahasa Indonesia dan Inggris, sedang untuk bahasa Arab menyesuaikan). 2. Abstrak disertasi harus ditulis dalam bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris, berisi judul disertasi, nama penulis, kata kunci, dan fokus penelitian, pendekatan/metode, dan hasil penelitian. Abstrak disertasi tidak boleh lebih dari 250 kata, dalam satu halaman dengan satu spasi (untuk abstrak bahasa Indonesia dan Inggris, sedang untuk bahasa Arab menyesuaikan). VOLUME PROPOSAL, TESIS DAN DISERTASI 1. Volume/ketebalan proposal tesis sekurang-kurangnya 15 halaman dan paling banyak 20 halaman. Sedangkan untuk proposal disertasi sekurang-kurangnya 25 halaman, dan paling banyak 30 halaman. 2. Volume/ketebalan substansi tesis sekurang-kurangnya 80 halaman kertas HVS kwarto (21,5 x 29,7cm) 80 gram, warna putih, dan paling banyak 160 halaman spasi ganda dengan font Times New Roman 12. 3. Volume/ketebalan substansi disertasi sekurang-kurangnya 160 halaman kertas HVS kwarto (21,5 x 29,7cm) 80 gram, warna putih, dan paling banyak 320 halaman spasi ganda dengan font Times New Arabic 12. sedangkan untuk bahasa Arab font Arabic Transparent 16. PENULISAN NOMOR HALAMAN KARYA ILMIAH 1. Halaman bagian depan tesis atau disertasi menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst.) 2. Penghitungan dimulai dari halaman sampul dalam tetapi tidak diberi nomor. 3. Halaman bab pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angka Arab (1, 2, 3, dst). 4. Pada halaman judul bab, nomor halaman tidak dicantumkan tetapi tetap dihitung. 5. Nomor halaman ditulis di bagian kanan atas (1,5 cm dari teks). 6. Pola penomoran; nomor bab dengan angka Romawi, sub bab dengan huruf besar, anak sub bab dengan angka Arab, bagian anak sub bab dengan huruf kecil. Untuk bagian selanjutnya dengan angka Arab yang diikuti tutup kurung, berikutnya dengan huruf kecil yang diikuti kurung tutup. PENULISAN FOOTNOTE KARYA ILMIAH 1. Penulisan catatan kaki yang merujuk kepada buku dimulai dengan nama pengarang, tanpa dibalikdan tanpa gelar, diikuti koma, judul buku yang ditulis miringatau digarisbawahi, kurung buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, kom, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor halaman, dan diakhiri dengan titik. 2. Jika buku tersebut dikutip lagi tanpa diselingi dengan kutipan lain, maka ditulis; Ibid, titik, koma, nomor halaman pengutipan, dan titik. 3. Jika mengutip kepada duapenulis yang sama secara berurutan dalam catatan kaki, tapi berbeda karya, maka ditulis utuh dengan ketentuan seperti pengutipan pertama kali. 4. Untuk sumber yang berasal dari surat kabar dan sejenisnya, penulisan catatan kaki adalah nama penulis, koma, judul artikel yang diletakkan dalam tanda petik, koma, halaman, dan titik. 5. Catatan kaki yang merujuk kepada al-Qur’an, caranya adalah penuliasn kata “al-Qur’an dengan huruf yang tegak, tidak miring, dan tidak digarisbawahi, koma, nomor surat, kurung buka, nama surat, kurung tutup, titik dua, nomor ayat, dan titik. 6. Nomor catatan kaki, pada setiap bab dinomori dari awal. Contoh Sistematika Penulisan BAB I/PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, identifikasi, pembatasan dan perumusan Masalah Penelitian, Maksud dan Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian yang diharapkan, dan Hipotesis yang diajukan serta Sistematika Penulisan. BAB II/TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Bab ini berisi Tinjauan teori yang mendiskripsikan pengertian, jenis-jenis dan prinsip dasar, Media Komunikasi dan Saluran Komunkasi, Hubungan Masyarakat dan teori Profesionalisme. BAB III/METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang Disain Penelitian, Operasional Variabel dan Pengukuran, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data yang digunakan, Rancangan Uji Hipotesis serta Jadual Penelitian. BAB IV/HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan tentang Hasil Penelitian yang meliputi deskripsi Penerbitan Bulletin Bandara, Karakteristik Responden yang menjadi sampel penelitian, Distribusi Data, Pengujjian Persyaratan Analisis yang tediri atas Pengujian Validitas dan Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian, Pengukuran Koefisien Korelasi, Pengukuran Koefisien Determinasi dan Pengukuran Koefisien Regresi serta Pengujian Hipotesis; dan Pembahasan Hasil Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis kualitatif. BAB V/KESIMPULAN DAN SARAN Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian. CONTOH 1 : SISTEMATIKA PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................i Sertifikasi ..................................................................ii Halaman Pengesahan ..........................................iii Abstract .....................................................................iv Abstraksi ...................................................................v Kata Pengantar ........................................................vi Motto............................................................................ix Daftar Tabel .............................................................xii Daftar Gambar.........................................................xiv Daftar Lampiran.......................................................xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................1 1.2. Identifikasi Masalah.........................................5 1.3. Perumusan Masalah.......................................6 1.4. TujuanPenelitian..............................................6 1.5. Kegunaan Penelitian……………....................6 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Telaah Pustaka..................................................9 2.2. Pengaruh Antar Variabel................................24 2.3. Penelitian Terdahulu .....................................26 2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis .......................27 2.5. Dimensionalisasi Variabel............................28 2.6. Definisi Operasional Variabel.......................31 BAB III METODOLOGIPENELITIAN 3.1Metode Penelitian……………………………..32 3.2. Jenis dan Sumber Data .................................33 3.3. Populasi dan Sampling .................................34 3.4. Metode Pengumpulan Data ..........................35 3.5. Teknik Analisis Data........................................36 3.6. Uji Instrumen....................................................41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis data...................................................43 4.2. Pembahasan...................................................47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan......................................................58 5.2. Saran .................................................................61 Daftar Pustaka .........................................................66 Sstematika penelitian di atas hanya merupakan contoh, kemungkinan sistematika penelitian Disertasi, Tesis dan Skripsi agak berbeda dengan Sistematika Penelitian dari Universitas anda. Oleh karena itu anda harus menyesuaikan sistematika penelitian yang telah ditentukan oleh universitas anda. Namun contoh sistematika ini masih bermanfaat untuk penulisan proposal Disertasi, Tesis dan Skripsi. Untuk selanjutnya dapat disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Diposkan oleh rahadiansyah di 21.55 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Selasa, 26 Maret 2013 Tugas Nama :Rahadiansyah Npm :15210545 Kelas :3ea04 *Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. *Kalimat Deduktif dan Induktif a. Kalimat deduktif adalah pernyataan yang dimiliki dengan mengemukakan hal yang umum kemudian disusun dengan uraian yang khusus. Gagasan utama terdapat pada awal kalimat. Ciri-ciri kalimat deduktif adalah kalimat bisa berupa pendapat, pengadaan, atau definisi, letaknnya diawal paragraph. Contohnya, Masjid Alhambia di Spanyol termashur ke penjuru dunia karena keindahan arsitekturnya. b. Kalimat induktif adalah kalimat yang dimulai mengemukakan hal-hal yang khusus kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang umum. Gagasan utama terletak pada akhir kalimat. Ciri-ciri kalimat induktif adalah bisa berupa pendapat, pernyataan, definisi dan kesimpulan letaknya diakhir paragraph. Contohnya, karena kecintaannya kepada desa kelahirannya maka ia membangun masjid dan jembatan di kampungnya Diposkan oleh rahadiansyah di 00.29 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Minggu, 25 November 2012 faktor faktor yang mempengaruhi pembelian blackberry SEBERAPA JAUH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN BLACKBERRy,DARI SEGI:UMUR,JENIS KELAMIN,DAN HOBI.,MENURUT PENDAPAT SAYA: *DARI SEGI UMUR: 1.DARI SEGI ORANG DEWASA ADANYA ANGGAPAN BAHWA MERKNYA LEBIH TERKENAL. 2.PADA KAUM REMAJA,MEMILIH BLACBERRRI DIKARENAKAN INGIN MENGIKUTI KELOMPOK PERGAULAN TERTENTU 3.Ponsel Blackberry memainkan peran penting dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari,dan gayahidup bagi kaum ramaja. *DARI SEGI JENIS KELAMIN 1.biasanya wanita lebih memilih blackberri dikarenakan fasilitas kamera,biasanya wanita lebih suka foto foto 2.bagi wanita blackberi dapat dijadikan sebagai aksesoris ,tampilan gaya 3.dan bisa terlihat lebih feminim *DARI SEGI HOBI: 1.memilih blackberri di karenakan banyak fiturnya yang dapat digunakan untuk permainan,video,dll 2.Saya membeli ponsel Blackberry karena ponsel tersebut memiliki fitur push e-mail 3.Secara keseluruhan fitur dalam Blackberry memuaskan untuk saya Diposkan oleh rahadiansyah di 20.05 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Senin, 05 November 2012 faktor faktor yang mempengaruhi produsen dalam pembelian suatu produk http://www.slideshare.net/rahadiansyah91/power-point-okkk Diposkan oleh rahadiansyah di 21.21 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook faktor faktor yg diperhatikan dalam pembelian gadget pakaian,sepatu http://www.slideshare.net/rahadiansyah91/power-poin-ok-15042903 Diposkan oleh rahadiansyah di 21.08 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Jumat, 05 Oktober 2012 Mengapa perusahaan/Produsen Perlu Membuat Segmentasi Pasar Terhadap Produknya? Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Tujuan diadakannya segmentasi oleh produsen adalah agar perusahaan dapat lebih baik memahami perilaku segmen-segmen pasar yang lebih homogeny sehingga dapat lebih baik dalam melayani kebutuhan-kebutuhan mereka. Program pemasaran dapat lebih diarahkan sesuai dengan perilaku dan kbutuhan masing-masingsegmen pasar. Selain itu, apabila pasar terlalu luas dan perilaku sangat beragam, perusahaan dapat memilih satu atau beberapa segmen pasar saja. Sehingga, kapasitas pasar dapat lebih sesuai dengan luas segmen-segmen pasar yang terbentuk. Pentingnya segmentasi pasar akan membawa manajer kedalam hal yang lebih serius yaitu minat masyarakat yang selalu berubah-ubah sehingga, para manajer di tuntut untuk tetap bisa memuaskan pelanggan dengan inovasi-inovasi baru. Karena tanpa di pungkuri saingan yang datang silih berganti dan menawarkan produk terbaru dengan inovasi baru sesuai dengan trend zaman sekarang. Kegiatan segementasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang berfsifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogeny. Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan mebagipasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah. Pembahasan Basis segmentasi Pasar. Dasar dari penentuan segmentasi pasar adalah segmentasi yang berfokus pada kelompok organisasional yang membeli produk dan jasa untuk dijual kembali atau proses menjadi produk lain yang akan di jual untuk kepentingan organisasinya atau biasa yang diebut dengan segmentasi untuk Pasar Industrial dan segmentasi yang berfokus pada pemakaian barang akhir dalam hal ini, barang tersebut di konsumsi langsung atau yang disebut segmentasi Pasar Konsumen. Basis segmentasi Pasar Konsumen : Basis segmentasi (Pembagian) pasar bagi produk perusahaan satu dengan yang lain belum tentu sama. Basis segmentasi untuk pasar konsumen yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. a. Geografis (wilayah, pemukiman, perkotaan dsb) Segmentasi geografis membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografis seperti Negara, regional, propinsi, kota, wilayah, kecamatan, wilayah kelurahan dab kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilyah geografis ini atau beroperasi di semua wilyah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen. Banyak perusahaan dewasa ini “merigionalkan” program pemasaran produknya, dengan melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing regional, kota, bahkan kompelks perumahan. b. Demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan,dsb) Segmentasi pasar demografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variable seperti jenis kelamin, umur, status, perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras atau kebangsaan. Factor-faktor demografi ini merupakan dasar paling popular untuk membuat segmen kelompok konsumen. Alasan utamanya, yakni kebutuhan konsumen, keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografis pasti diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk menjangkau secara efisiensi. • Umur dan Tahap Daur Ulang Perusahaan menggunkan seg,entasi umur dan daur hidup, yakni menawarkan produk berbeda atau menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk kelompok umur dan daur hidup berbeda. Misalnya, beberapa perusahaan makanan ringan “ciki” membuat produknya untuk konsumsi kaum anak-anak remaja. • Jenis Kelamin Perusahaan menggunkan segmentasi jenis kelamin utnuk memasarkan produknya, misalnya pakaian, kosmetik, dan majalah. Banyak perusahaan kosmetika, yang mengembangkan produk parfum yang hanya ditujukan kepada para wanita atau kaum pria • Pendapatan Pemasar produk telah lama menggunkan pendapatan menjadi segmentasi pemasaran produk jasanya, seperti mobil, kapal, pakaina, kosmetik dan jasa transportasi. Banyak perusahaan membidik konsumen menengah atas dengan barang-barang mewah dan jasa transportasi. Sebaliknya ada beberapa perusahaan kecil yang membidik konsumen dengan level social-ekonomi menengah ke bawah. • Segmentasi Demografis multivariasi Perusahaan banyak yang mensegmentasi pasar dengan menggabungkan dua atau lebih variable demografis. Misalnya, satu pemasaran produk yang segmentasi pasarnya diarahkan pada umur dan jenis kelamin. c. Psikografis (sikap, motivasi, persepsi, dsb.) Segmentasi psikografi membagi pemebeli menjadi kelompok berebda berdasarkan pada karakteristik kelas social, gaya hidup, atau kepribadian. Dalam kelompok demografi, orang yang berbeda dapat mempunyai cirri psikografi yang berbeda. • Kelas Sosial Kelas social etrnyata mempunyai pengaruh kuat pada pemilihan jenis mobil, pakaian, perabot rumah tangga, property, dan rumah. Pemasar menggunakan variable kelas sebagai segmentasi pasar. • Gaya Hidup Minat manusia dalam berbagai barang di pengaruhi oleh gaya hidupnya, dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Atas dasar itu, banyak pemasar atau produsen yang mensegmentasi pasarnya berdasarkan gaya hidup konumennya. Sebagai missal, banyak produsen pakaian remaja yang mengembangkan desain produknya sesuai dengan selera dan gaya hidup remaja. • Kepribadian Para pemasar juga menggunakan variable kepribadian untuk mensegmentasi pasar, memberikan kepribadian produk mereka yang berkaitan dengan kepribadian konsumen. Strategi segmentasi pasar yang berhasil berdasarkan pada kepribadian telah dipergunkan untuk produk seperti kosmetik, rokok, dan minuman ringan. d. Kebisaan (Membeli, mengkonsumsi, dsb.) Kebiasaan atau tingkah laku mengelompokkan pemebeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar meyakini bahwa variable tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. Basis Segmentasi Pasar Industrial : Basis segmentasi untuk pasar industrial adalah aspek geografis, demografis, karekteristik operasional, pendekatan pembelian, afktor situasinal, dan karekteristik-karakteristik personal. a. Georafis (wialyah, sentra industry dan perdagangan) b. Demografis (Jenis Industri, kapasitas atau luas produksi) c. Variabel opeasional (tingkat teknologi, pola konsumsi, kapabilitas dan kebutuhan pelanggan) d. Pendekatan pembelian (tingkat wewenang bagian pembelian, struktur wewenan, kebijakan pembelian, criteria pembelian) e. Factor situasional (tingkat kepentingan, penggunaan, tingkat pemesanan) f. Karakteristik personal (kesamaan pembeli-penjual, sikap terhadap resiko, tingkat loyalitas terhadap pemasok) Kriteria Efektifitas Segmentasi Pasar : Ada beberapa criteria yang harus dipenuhi agar segmentasi pasar dapat efektif, yaitu : a. Dapat dijangkau(accesable) Segmen pasar yang sudah ada di bentuk atau direncanakan belum tentu semua dapat dijangkau atau dilayani oelh perusahaan. Karena adanya hambatan transportasi, luas wilayah, jarak atau karena perilaku masyarakat tertentu, segmen-segmen pasar tersebut tidak tahu atau belum dapat dicapai. b. Dapat diukur (measurable) Meskipun perilaku bagian-bagian pasar adalah heterogen, tetapi dalam kenyataannya sulit untuk melakukan pengukuran perbedaan-perbedaan tersebut. Criteria dasar pembagian pasar perlu dinyatakan secara jelas dan nyata sehingga perbedaannya menjadi jelas. c. Memberikan keuntungan Segmentasi pasar bukanlah pekerjaan yang mudah. Apabila segmen-segmen pasar yang telah terbentuk masing-masing atau sebagian besar tidak memberikan keuntungan dari perbedaan tersebut, maka usaha ini tidaj bermanfaat. Artinya hanyalah segmen-segmen yang memberikan peluang untuk keuntungan rancangan tersebut bermanfaat. Penetapan Sasaran Pasar Sasaran pasar adalah pasar yang akan dilayani perusahaan. Sasaran pasar perlu ditetapkan terlebih dahlu agar strategi dan program pemasaran dapat lebih terarah pada sasarannya. Untuk menetapkan sasaran pasarnya, perusahaan perlu terlebih dahulu melakukan penilaian masing-masing kelompok pasar. Segmentasi pasar memberikan peluang bagi perusahaan untuk menentukkan kelompok pasar yang akn dipilih sebagai sasarannya. Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan sebagai dasar penilaian masing-masing segmentasi pasar. a. Luas dan pertumbuhan segmen pasar Perusahaan perlu melihat perkiraan luas pasar, pertumbuhan dan keuntungan pasar dan proyeksinya di masa depan untuk masing-masing segmen. Luas dan pertumbuhan pasar yang tinggi memang menarik, tetapi memerlukan usaha dan sumberdaya yang tinggi pula. Seringkali perusahaan memilih segmen pasar yang potensial memberikan keuntungan dimasa depan. b. Struktur pasar Potensial pasar menunjukkan kemampuan pasar memberikan hasilnya bagi perusahaan. Akan tetapi, struktur pasarlah yang menentukkan kemampuan potensi pasar tersebut untuk jangka panjang. Komponen struktur pasar meliputi : situasi persaingan, pengaruh pemasok, kekuatan pembeli, dan barang-barang pengganti maupun komplementernya. Kekuatan komponen struktur pasar ini merupakan kekuatan lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kedudukan pasar dalam jangka panjang. c. Tujuan dan kapasitas perusahaan Meskipun luas, pertumbuhan, dan struktur pasar cukup menarik, tetapi yang paling menentukkan adalah tujuan serta kemampuan perusahaan untuk menguasai sasaran pasarnya. Oleh karena itu, tidak hanya analisis eksternal yang diperlukan, tetapi juga diperlukan analisis internal perusahaan. Proses Segmentasi Pasar Proses segmentasi mempunyai beberapa langkah. a. Identifikasi basis segmentasi pasar b. Mengumpulkan informasi pasar c. Mengembangkan komposisi profil segmen d. Penetapan konsekuensi pemasaran e. Estimasi masing-masingpotensi segmen pasar f. Analisis peluang pasar g. Penetapan penguasaan pasar Penutup segmentasi pasar adalah strategi pemasaran yang efektif karena secara langsung produseb dapat mempelajari karakteristik pelanggan. Hal ini, dapat terwujud apabila produsen melakukan survey dan penelitian sehingga produsen dapat tepat sasaran dan dapat menentukkan tujuan perusahaan mulai dari produk apa yang akan dijual, dan produk yang sedang laku perusahaan. Selain itu, pemasaran sebagai suatu proses tidak mungkin mengabaikan penggunaan sumberdaya manusia (karyawan manajemen dan non-manajemen) yang bermutu. Hal ini berkait dengan pemahaman tentang arti, dimensi, dan praktek pemasaran yang selain mengandung konsep ekonomi dan antropologi, juga tidak lepas dari konsep sosiologi dan psikologi. Misalnya bagaimana lewat survei pasar dapat diketahui segmen pasar yang tepat dan perilaku pasarnya. Untuk itu perlu digunakan pengetahuan antropologi, sosiologi dan psikologi. Begitu pula untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan pelanggan dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan mempromosikan produk. Kemudian ketika akan mempromosikan produk maka sebelumnya diperlukan koordinasi antara manajer departemen produksi, pemasaran, dan departemen finansial. Semakin baik koordinasi semakin terpenuhinya produk yang dibutuhkan konsumen atau pelanggan. Koordinasi itu sendiri baru bisa berhasil efektif jika mutu kepemimpinan manajer dan etos kerja karyawannya tinggi. Selain itu perusahaan harus memiliki SDM yang menguasai pengetahuan dan ketrampilan teknologi baru, sistem informasi, dan jejaring pemasaran baru. Daftar Pustaka Budiarto, teguh. 1993. Dasar Pemasaran. Jakarta: Universitas Gunadarma Jurini, kristanti puji winah. 2003. Menetapkan Segmentasi Pasar. Jakarta. Diposkan oleh rahadiansyah di 02.16 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Mengapa perusahaan/Produsen Perlu Membuat Segmentasi Pasar Terhadap Produknya? Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Tujuan diadakannya segmentasi oleh produsen adalah agar perusahaan dapat lebih baik memahami perilaku segmen-segmen pasar yang lebih homogeny sehingga dapat lebih baik dalam melayani kebutuhan-kebutuhan mereka. Program pemasaran dapat lebih diarahkan sesuai dengan perilaku dan kbutuhan masing-masingsegmen pasar. Selain itu, apabila pasar terlalu luas dan perilaku sangat beragam, perusahaan dapat memilih satu atau beberapa segmen pasar saja. Sehingga, kapasitas pasar dapat lebih sesuai dengan luas segmen-segmen pasar yang terbentuk. Pentingnya segmentasi pasar akan membawa manajer kedalam hal yang lebih serius yaitu minat masyarakat yang selalu berubah-ubah sehingga, para manajer di tuntut untuk tetap bisa memuaskan pelanggan dengan inovasi-inovasi baru. Karena tanpa di pungkuri saingan yang datang silih berganti dan menawarkan produk terbaru dengan inovasi baru sesuai dengan trend zaman sekarang. Kegiatan segementasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang berfsifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogeny. Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan mebagipasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah. Pembahasan Basis segmentasi Pasar. Dasar dari penentuan segmentasi pasar adalah segmentasi yang berfokus pada kelompok organisasional yang membeli produk dan jasa untuk dijual kembali atau proses menjadi produk lain yang akan di jual untuk kepentingan organisasinya atau biasa yang diebut dengan segmentasi untuk Pasar Industrial dan segmentasi yang berfokus pada pemakaian barang akhir dalam hal ini, barang tersebut di konsumsi langsung atau yang disebut segmentasi Pasar Konsumen. Basis segmentasi Pasar Konsumen : Basis segmentasi (Pembagian) pasar bagi produk perusahaan satu dengan yang lain belum tentu sama. Basis segmentasi untuk pasar konsumen yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. a. Geografis (wilayah, pemukiman, perkotaan dsb) Segmentasi geografis membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografis seperti Negara, regional, propinsi, kota, wilayah, kecamatan, wilayah kelurahan dab kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilyah geografis ini atau beroperasi di semua wilyah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen. Banyak perusahaan dewasa ini “merigionalkan” program pemasaran produknya, dengan melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing regional, kota, bahkan kompelks perumahan. b. Demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan,dsb) Segmentasi pasar demografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variable seperti jenis kelamin, umur, status, perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras atau kebangsaan. Factor-faktor demografi ini merupakan dasar paling popular untuk membuat segmen kelompok konsumen. Alasan utamanya, yakni kebutuhan konsumen, keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografis pasti diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk menjangkau secara efisiensi. • Umur dan Tahap Daur Ulang Perusahaan menggunkan seg,entasi umur dan daur hidup, yakni menawarkan produk berbeda atau menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk kelompok umur dan daur hidup berbeda. Misalnya, beberapa perusahaan makanan ringan “ciki” membuat produknya untuk konsumsi kaum anak-anak remaja. • Jenis Kelamin Perusahaan menggunkan segmentasi jenis kelamin utnuk memasarkan produknya, misalnya pakaian, kosmetik, dan majalah. Banyak perusahaan kosmetika, yang mengembangkan produk parfum yang hanya ditujukan kepada para wanita atau kaum pria • Pendapatan Pemasar produk telah lama menggunkan pendapatan menjadi segmentasi pemasaran produk jasanya, seperti mobil, kapal, pakaina, kosmetik dan jasa transportasi. Banyak perusahaan membidik konsumen menengah atas dengan barang-barang mewah dan jasa transportasi. Sebaliknya ada beberapa perusahaan kecil yang membidik konsumen dengan level social-ekonomi menengah ke bawah. • Segmentasi Demografis multivariasi Perusahaan banyak yang mensegmentasi pasar dengan menggabungkan dua atau lebih variable demografis. Misalnya, satu pemasaran produk yang segmentasi pasarnya diarahkan pada umur dan jenis kelamin. c. Psikografis (sikap, motivasi, persepsi, dsb.) Segmentasi psikografi membagi pemebeli menjadi kelompok berebda berdasarkan pada karakteristik kelas social, gaya hidup, atau kepribadian. Dalam kelompok demografi, orang yang berbeda dapat mempunyai cirri psikografi yang berbeda. • Kelas Sosial Kelas social etrnyata mempunyai pengaruh kuat pada pemilihan jenis mobil, pakaian, perabot rumah tangga, property, dan rumah. Pemasar menggunakan variable kelas sebagai segmentasi pasar. • Gaya Hidup Minat manusia dalam berbagai barang di pengaruhi oleh gaya hidupnya, dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Atas dasar itu, banyak pemasar atau produsen yang mensegmentasi pasarnya berdasarkan gaya hidup konumennya. Sebagai missal, banyak produsen pakaian remaja yang mengembangkan desain produknya sesuai dengan selera dan gaya hidup remaja. • Kepribadian Para pemasar juga menggunakan variable kepribadian untuk mensegmentasi pasar, memberikan kepribadian produk mereka yang berkaitan dengan kepribadian konsumen. Strategi segmentasi pasar yang berhasil berdasarkan pada kepribadian telah dipergunkan untuk produk seperti kosmetik, rokok, dan minuman ringan. d. Kebisaan (Membeli, mengkonsumsi, dsb.) Kebiasaan atau tingkah laku mengelompokkan pemebeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar meyakini bahwa variable tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. Basis Segmentasi Pasar Industrial : Basis segmentasi untuk pasar industrial adalah aspek geografis, demografis, karekteristik operasional, pendekatan pembelian, afktor situasinal, dan karekteristik-karakteristik personal. a. Georafis (wialyah, sentra industry dan perdagangan) b. Demografis (Jenis Industri, kapasitas atau luas produksi) c. Variabel opeasional (tingkat teknologi, pola konsumsi, kapabilitas dan kebutuhan pelanggan) d. Pendekatan pembelian (tingkat wewenang bagian pembelian, struktur wewenan, kebijakan pembelian, criteria pembelian) e. Factor situasional (tingkat kepentingan, penggunaan, tingkat pemesanan) f. Karakteristik personal (kesamaan pembeli-penjual, sikap terhadap resiko, tingkat loyalitas terhadap pemasok) Kriteria Efektifitas Segmentasi Pasar : Ada beberapa criteria yang harus dipenuhi agar segmentasi pasar dapat efektif, yaitu : a. Dapat dijangkau(accesable) Segmen pasar yang sudah ada di bentuk atau direncanakan belum tentu semua dapat dijangkau atau dilayani oelh perusahaan. Karena adanya hambatan transportasi, luas wilayah, jarak atau karena perilaku masyarakat tertentu, segmen-segmen pasar tersebut tidak tahu atau belum dapat dicapai. b. Dapat diukur (measurable) Meskipun perilaku bagian-bagian pasar adalah heterogen, tetapi dalam kenyataannya sulit untuk melakukan pengukuran perbedaan-perbedaan tersebut. Criteria dasar pembagian pasar perlu dinyatakan secara jelas dan nyata sehingga perbedaannya menjadi jelas. c. Memberikan keuntungan Segmentasi pasar bukanlah pekerjaan yang mudah. Apabila segmen-segmen pasar yang telah terbentuk masing-masing atau sebagian besar tidak memberikan keuntungan dari perbedaan tersebut, maka usaha ini tidaj bermanfaat. Artinya hanyalah segmen-segmen yang memberikan peluang untuk keuntungan rancangan tersebut bermanfaat. Penetapan Sasaran Pasar Sasaran pasar adalah pasar yang akan dilayani perusahaan. Sasaran pasar perlu ditetapkan terlebih dahlu agar strategi dan program pemasaran dapat lebih terarah pada sasarannya. Untuk menetapkan sasaran pasarnya, perusahaan perlu terlebih dahulu melakukan penilaian masing-masing kelompok pasar. Segmentasi pasar memberikan peluang bagi perusahaan untuk menentukkan kelompok pasar yang akn dipilih sebagai sasarannya. Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan sebagai dasar penilaian masing-masing segmentasi pasar. a. Luas dan pertumbuhan segmen pasar Perusahaan perlu melihat perkiraan luas pasar, pertumbuhan dan keuntungan pasar dan proyeksinya di masa depan untuk masing-masing segmen. Luas dan pertumbuhan pasar yang tinggi memang menarik, tetapi memerlukan usaha dan sumberdaya yang tinggi pula. Seringkali perusahaan memilih segmen pasar yang potensial memberikan keuntungan dimasa depan. b. Struktur pasar Potensial pasar menunjukkan kemampuan pasar memberikan hasilnya bagi perusahaan. Akan tetapi, struktur pasarlah yang menentukkan kemampuan potensi pasar tersebut untuk jangka panjang. Komponen struktur pasar meliputi : situasi persaingan, pengaruh pemasok, kekuatan pembeli, dan barang-barang pengganti maupun komplementernya. Kekuatan komponen struktur pasar ini merupakan kekuatan lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kedudukan pasar dalam jangka panjang. c. Tujuan dan kapasitas perusahaan Meskipun luas, pertumbuhan, dan struktur pasar cukup menarik, tetapi yang paling menentukkan adalah tujuan serta kemampuan perusahaan untuk menguasai sasaran pasarnya. Oleh karena itu, tidak hanya analisis eksternal yang diperlukan, tetapi juga diperlukan analisis internal perusahaan. Proses Segmentasi Pasar Proses segmentasi mempunyai beberapa langkah. a. Identifikasi basis segmentasi pasar b. Mengumpulkan informasi pasar c. Mengembangkan komposisi profil segmen d. Penetapan konsekuensi pemasaran e. Estimasi masing-masingpotensi segmen pasar f. Analisis peluang pasar g. Penetapan penguasaan pasar Penutup segmentasi pasar adalah strategi pemasaran yang efektif karena secara langsung produseb dapat mempelajari karakteristik pelanggan. Hal ini, dapat terwujud apabila produsen melakukan survey dan penelitian sehingga produsen dapat tepat sasaran dan dapat menentukkan tujuan perusahaan mulai dari produk apa yang akan dijual, dan produk yang sedang laku perusahaan. Selain itu, pemasaran sebagai suatu proses tidak mungkin mengabaikan penggunaan sumberdaya manusia (karyawan manajemen dan non-manajemen) yang bermutu. Hal ini berkait dengan pemahaman tentang arti, dimensi, dan praktek pemasaran yang selain mengandung konsep ekonomi dan antropologi, juga tidak lepas dari konsep sosiologi dan psikologi. Misalnya bagaimana lewat survei pasar dapat diketahui segmen pasar yang tepat dan perilaku pasarnya. Untuk itu perlu digunakan pengetahuan antropologi, sosiologi dan psikologi. Begitu pula untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan pelanggan dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan mempromosikan produk. Kemudian ketika akan mempromosikan produk maka sebelumnya diperlukan koordinasi antara manajer departemen produksi, pemasaran, dan departemen finansial. Semakin baik koordinasi semakin terpenuhinya produk yang dibutuhkan konsumen atau pelanggan. Koordinasi itu sendiri baru bisa berhasil efektif jika mutu kepemimpinan manajer dan etos kerja karyawannya tinggi. Selain itu perusahaan harus memiliki SDM yang menguasai pengetahuan dan ketrampilan teknologi baru, sistem informasi, dan jejaring pemasaran baru. Daftar Pustaka Budiarto, teguh. 1993. Dasar Pemasaran. Jakarta: Universitas Gunadarma Jurini, kristanti puji winah. 2003. Menetapkan Segmentasi Pasar. Jakarta. Diposkan oleh rahadiansyah di 02.13 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Posting Lama Beranda Langganan: Entri (Atom) Pengikut Arsip Blog

tugas softskil

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH, SKRIPSI, DISERTASI, THESIS Nama : Rahadiansyah Npm : 15210545 Kelas : 3ea04 Standar Penulisan Karya Ilmiah – Dalam menyusun karya ilmiah seperti tesis, disertasi dan skripsi ternyata masih banyak kakak dan adik-adik mahasiswa kita mengalami kesulitan. Sehingga sering kali hasil karya ilmiah mereka mengalami perubahan revisi yang lebih dari 2 sampai 3 kali, dan ini tentunya menjadi penghambat bagi mereka untuk wisuda. Berangkat dari hal tersebut, duniabaca.com akan memberikan pedoman penulisan karya ilmiah. Pedoman ini berdasarkan Ketentuan standar penulisan proposal, skirpsi, tesis dan disertasi. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan karya ilmiah diantaranya: 1. Bahasa 2. Format 3. Abstrak 4. Volume 5. Halaman 6. Footnote BAHASA KARYA ILMIAH 1. Proposal, tesis atau disertasi ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia, Inggris, atau Arab yang standar dan benar. 2. Penulisan proposal, tesis atau disertasi dalam bahasa Arab atau Inggris harus mendapat rekomendasi dari Asisten Direktur Bidang Akademik (Asdir. AKA) dan persetujuan dari Direktur Program Pascasarjana. 3. Istilah asing yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia dicetak miring (italk) disertai penjelasan seperlunya. Pesan Sponsor PENULISAN FORMAT KARYA ILMIAH Format Proposal Proposal tesis atau disertasi harus terdiri dari: 1. Latar Belakang Masalah. Bagian ini mengungkapkan sejarah, atau latar belakang dan segala seluk-beluk persoalan yang berkaitan dengan masalah, baik teoritis maupun gejala empiris yang menjelaskan mengapa masalah itu perlu diteliti; 2. Identifikasi dan Batasan Masalah. Bagian ini merupakan penjelasan tentang kemungkinan-kemungkinan cakupan yang dapat muncul dalam penelitian dengan melakukan identifikasi dan inventarisasi sebanyak-banyaknya kemungkinan yang dapat diduga sebagai masalah. Kemudian dilakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan dalam rangka menetapkan batas-batas masalah secara jelas, sehingga mana saja yang masuk dan mana yang tidak masuk dalam masalah yang akan didekati dan dibahas; 3. Rumusan Masalah. Berisi pernyataan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan bila batasan masalah belum dapat mencakupnya; 4. Tujuan Penelitian. Tujuan ditekankan pada pengungkapan mengenai ruang lingkup dan kegiatan yang akan dilaksanakan dan dirujukkan kepada masalah yang telah dibatasi dan/atau dirumuskan; 5. Kegunaan Penelitian. Penjelasan mengenai nilai dan manfaat penelitian, baik dari sisi keilmuan-akademik, maupun dari sisi praktis dan/atau pragmatis; 6. Kerangka Teoritik. Penjelasan teoritis sebagai basis atau komparasi analisis dalam melakukan penelitian. Bahasan ditekankan pada penjabaran disiplin keilmuan tertentu sesuai dengan bidang penelitian yang akan dilakukan dan sedapat mungkin mencakup seluruh perkembangan teori keilmuan tersebut sampai perkembangan terbaru, yang diungkap secara akumulatif dan didekati secara analitis; 7. Penelitian Terdahulu. Bahasan ditekankan pada penulusuran karya-karya dan penelitian dengan tema yang sama atau mirip pada masa-masa sebelumnya hingga saat penulisan proposal. Berdasarkan penjabaran tersebut, posisi penelitian yang akan dilakukan harus dijelaskan; 8. Metode Penelitian. Penjelasan metode yang akan digunakan dalam melakukan penelitian. Bahasan ditekankan pada metode yang sesuai dan benar-benar akan digunakan dalam penelitian/ pembahasan; 9. Sistematika Bahasan. Pengungkapan alur bahasan sehingga dapat diketahui logika penyusunan dan koherensi antara satu bagian dan bagian yang lain. Karena itu lebih ditekankan pada “mengapa” ditulis dan bukan “apa” yang ditulis; 10. Out line Penelitian. Rencana penelitian harus dilengkapi dengan out line penelitain secara garis besar, sehingga dapat dijadikan kerangka acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya. 11. Daftar Kepustakaan Sementara. Bahan-bahan yang sampai penulisan proposal direncanakan akan dijadikan rujukan untuk penelitian dan penulisan perlu disebutkan dalam proposal. Melalui bimbingan, kuliah MKPD (jika diperlukan), dan lainnya tidak menutup kemungkinan ada tambahan sumber kepustakaan, atau boleh jadi pengurangan sumber yang telah tercantum. Format Tesis dan Disertasi 1. Tesis atau disertasi terdiri dari bagian depan, bagian substansi dan bagian belakang. 2. Bagian depan tesis atau disertasi terdiri dari sampul depan, sampul dalam, pernyataan keaslian, persetujuan pembimbing atau promotor, persetujuan tim penguji, pedoman transliterasi, motto (jika dianggap perlu), abstrak, ucapan terima kasih, daftar isi, dan daftar tabel atau gambar (jika ada). 3. Bagian substansi terdiri dari pendahuluan (yang pada prinsipnya sama dengan format proposal no. 1-9), pokok bahasan (sesuai jenis penelitian) dan penutup (kesimpulan, implikasi teoritik, keterbatasan studi, dan saran (rekomendasi) 4. Bagian belakang terdiri dari glossarj (jika ada), daftar kepustakaan, lampiran (jika ada) dan daftar riwayat hidup penulis. PENULISAN ABSTRAK TESIS DAN DISERTASI 1. Abstrak tesis ditulis dalam bahasa Indonesia (dianjurkan juga dalam bahasa Arab dan Inggris) berisi judul tesis, nama penulis, kata kunci, dan persoalan yang menjadi fokus penelitian, pendekatan/metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Abstrak tesis tidak boleh lebih dari 250 kata, dalam satu halaman dengan satu spasi (untuk abstrak bahasa Indonesia dan Inggris, sedang untuk bahasa Arab menyesuaikan). 2. Abstrak disertasi harus ditulis dalam bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris, berisi judul disertasi, nama penulis, kata kunci, dan fokus penelitian, pendekatan/metode, dan hasil penelitian. Abstrak disertasi tidak boleh lebih dari 250 kata, dalam satu halaman dengan satu spasi (untuk abstrak bahasa Indonesia dan Inggris, sedang untuk bahasa Arab menyesuaikan). VOLUME PROPOSAL, TESIS DAN DISERTASI 1. Volume/ketebalan proposal tesis sekurang-kurangnya 15 halaman dan paling banyak 20 halaman. Sedangkan untuk proposal disertasi sekurang-kurangnya 25 halaman, dan paling banyak 30 halaman. 2. Volume/ketebalan substansi tesis sekurang-kurangnya 80 halaman kertas HVS kwarto (21,5 x 29,7cm) 80 gram, warna putih, dan paling banyak 160 halaman spasi ganda dengan font Times New Roman 12. 3. Volume/ketebalan substansi disertasi sekurang-kurangnya 160 halaman kertas HVS kwarto (21,5 x 29,7cm) 80 gram, warna putih, dan paling banyak 320 halaman spasi ganda dengan font Times New Arabic 12. sedangkan untuk bahasa Arab font Arabic Transparent 16. PENULISAN NOMOR HALAMAN KARYA ILMIAH 1. Halaman bagian depan tesis atau disertasi menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst.) 2. Penghitungan dimulai dari halaman sampul dalam tetapi tidak diberi nomor. 3. Halaman bab pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angka Arab (1, 2, 3, dst). 4. Pada halaman judul bab, nomor halaman tidak dicantumkan tetapi tetap dihitung. 5. Nomor halaman ditulis di bagian kanan atas (1,5 cm dari teks). 6. Pola penomoran; nomor bab dengan angka Romawi, sub bab dengan huruf besar, anak sub bab dengan angka Arab, bagian anak sub bab dengan huruf kecil. Untuk bagian selanjutnya dengan angka Arab yang diikuti tutup kurung, berikutnya dengan huruf kecil yang diikuti kurung tutup. PENULISAN FOOTNOTE KARYA ILMIAH 1. Penulisan catatan kaki yang merujuk kepada buku dimulai dengan nama pengarang, tanpa dibalikdan tanpa gelar, diikuti koma, judul buku yang ditulis miringatau digarisbawahi, kurung buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, kom, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor halaman, dan diakhiri dengan titik. 2. Jika buku tersebut dikutip lagi tanpa diselingi dengan kutipan lain, maka ditulis; Ibid, titik, koma, nomor halaman pengutipan, dan titik. 3. Jika mengutip kepada duapenulis yang sama secara berurutan dalam catatan kaki, tapi berbeda karya, maka ditulis utuh dengan ketentuan seperti pengutipan pertama kali. 4. Untuk sumber yang berasal dari surat kabar dan sejenisnya, penulisan catatan kaki adalah nama penulis, koma, judul artikel yang diletakkan dalam tanda petik, koma, halaman, dan titik. 5. Catatan kaki yang merujuk kepada al-Qur’an, caranya adalah penuliasn kata “al-Qur’an dengan huruf yang tegak, tidak miring, dan tidak digarisbawahi, koma, nomor surat, kurung buka, nama surat, kurung tutup, titik dua, nomor ayat, dan titik. 6. Nomor catatan kaki, pada setiap bab dinomori dari awal. Contoh Sistematika Penulisan BAB I/PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, identifikasi, pembatasan dan perumusan Masalah Penelitian, Maksud dan Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian yang diharapkan, dan Hipotesis yang diajukan serta Sistematika Penulisan. BAB II/TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Bab ini berisi Tinjauan teori yang mendiskripsikan pengertian, jenis-jenis dan prinsip dasar, Media Komunikasi dan Saluran Komunkasi, Hubungan Masyarakat dan teori Profesionalisme. BAB III/METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang Disain Penelitian, Operasional Variabel dan Pengukuran, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data yang digunakan, Rancangan Uji Hipotesis serta Jadual Penelitian. BAB IV/HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan tentang Hasil Penelitian yang meliputi deskripsi Penerbitan Bulletin Bandara, Karakteristik Responden yang menjadi sampel penelitian, Distribusi Data, Pengujjian Persyaratan Analisis yang tediri atas Pengujian Validitas dan Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian, Pengukuran Koefisien Korelasi, Pengukuran Koefisien Determinasi dan Pengukuran Koefisien Regresi serta Pengujian Hipotesis; dan Pembahasan Hasil Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis kualitatif. BAB V/KESIMPULAN DAN SARAN Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian. CONTOH 1 : SISTEMATIKA PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................i Sertifikasi ..................................................................ii Halaman Pengesahan ..........................................iii Abstract .....................................................................iv Abstraksi ...................................................................v Kata Pengantar ........................................................vi Motto............................................................................ix Daftar Tabel .............................................................xii Daftar Gambar.........................................................xiv Daftar Lampiran.......................................................xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................1 1.2. Identifikasi Masalah.........................................5 1.3. Perumusan Masalah.......................................6 1.4. TujuanPenelitian..............................................6 1.5. Kegunaan Penelitian……………....................6 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Telaah Pustaka..................................................9 2.2. Pengaruh Antar Variabel................................24 2.3. Penelitian Terdahulu .....................................26 2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis .......................27 2.5. Dimensionalisasi Variabel............................28 2.6. Definisi Operasional Variabel.......................31 BAB III METODOLOGIPENELITIAN 3.1Metode Penelitian……………………………..32 3.2. Jenis dan Sumber Data .................................33 3.3. Populasi dan Sampling .................................34 3.4. Metode Pengumpulan Data ..........................35 3.5. Teknik Analisis Data........................................36 3.6. Uji Instrumen....................................................41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis data...................................................43 4.2. Pembahasan...................................................47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan......................................................58 5.2. Saran .................................................................61 Daftar Pustaka .........................................................66 Sstematika penelitian di atas hanya merupakan contoh, kemungkinan sistematika penelitian Disertasi, Tesis dan Skripsi agak berbeda dengan Sistematika Penelitian dari Universitas anda. Oleh karena itu anda harus menyesuaikan sistematika penelitian yang telah ditentukan oleh universitas anda. Namun contoh sistematika ini masih bermanfaat untuk penulisan proposal Disertasi, Tesis dan Skripsi. Untuk selanjutnya dapat disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.